Ketika Dua Loli Bertemu: Mu Qingluan dan Zi Yan di Battle Through The Heavens

  

“Dua loli kecil, satu bentrokan besar!” Begitulah kira-kira suasana yang terjadi ketika Mu Qingluan dan Zi Yan saling berhadapan dalam novel legendaris Battle Through The Heavens (BTTH). Momen ini menjadi salah satu yang paling menghibur dan emosional dalam cerita, sampai-sampai pembaca dibuat gemas sekaligus takjub!

Mu Qingluan: Si Loli dengan Karisma Unik

Mu Qingluan, murid dari Paviliun Bintang Jatuh, dikenal sebagai karakter dengan penampilan imut yang tidak biasa. Selama lebih dari sepuluh tahun, dia mempertahankan tubuh kecilnya, mirip seperti Zi Yan, gadis kecil dengan usia yang jauh melampaui penampilannya. Namun, alasan di balik penampilan ini ternyata lebih dalam: keduanya menggunakan teknik ini untuk menghemat energi dalam mempertahankan wujud manusia mereka.

Ketika dua karakter kecil ini bertemu, jelas saja potensi konflik dan humor mulai terasa sejak awal.

Ketegangan di Alam Binatang

Semua bermula ketika Xiao Yan, sang protagonis, berhasil menembus ranah Dou Zun dan harus memimpin ekspedisi ke Alam Binatang demi memulihkan Jiwa Asal Yao Lao. Dalam perjalanan ini, Mu Qingluan bertugas memberikan informasi tentang kekuatan-kekuatan besar di Alam Binatang.

Namun, suasana berubah tegang ketika pembicaraan mengarah ke Klan Phoenix Iblis Surgawi, salah satu klan terkuat. Mu Qingluan menyarankan agar Xiao Yan melepaskan Darah Esensi Phoenix Iblis Surgawi dari tubuhnya untuk menghindari konflik dengan klan tersebut. Namun, saran ini langsung dibantah oleh Zi Yan dengan nada penuh keyakinan—dan sedikit sarkasme.

Zi Yan: Sang Pewaris Naga Void Kuno

Zi Yan, pewaris tunggal Naga Void Kuno, memiliki otoritas penuh untuk meremehkan Klan Phoenix Iblis Surgawi. Menurutnya, garis keturunan Phoenix Iblis Surgawi hanya sekumpulan “burung tersesat” dibandingkan dengan kekuatan murni Naga Void Kuno. Namun, Mu Qingluan, yang tidak mengetahui identitas sebenarnya dari Zi Yan, merasa dipermalukan oleh pernyataan tersebut.

Sebagai balasannya, Mu Qingluan menjelaskan struktur kekuatan di Alam Binatang, mulai dari klan afiliasi hingga tradisi bertindak dalam kelompok. Tetapi, pernyataan ini justru membuat Zi Yan tersenyum penuh ejekan, memperparah rasa kesal Mu Qingluan.

Ketegangan yang Memuncak

Saat Mu Qingluan hampir kehilangan kendali karena ejekan Zi Yan, untungnya Xiao Yan segera menghentikannya. Kalau tidak, konflik antara keduanya mungkin akan meledak menjadi pertarungan memalukan. Bagi pembaca, ini adalah momen yang menghibur sekaligus menunjukkan perbedaan besar antara dua karakter ini—baik dalam hal pengalaman maupun pengetahuan.

Pelajaran di Balik Konflik

Dari interaksi ini, pembaca dapat menarik beberapa kesimpulan penting:

  1. Klan Naga Void Kuno tidak mungkin tidak memiliki kelompok afiliasi, meskipun mereka tetap rendah hati dan tidak memamerkan kekuatan mereka.
  2. Mu Qingluan, meski memiliki informasi tentang Alam Binatang, tidak sepenuhnya memahami kekuatan tersembunyi yang dimiliki Zi Yan.
  3. Ketika dua karakter unik bertemu, konflik dan momen lucu tidak akan terhindarkan.

Penutup: Ketika Ego dan Fakta Bertemu

Interaksi antara Mu Qingluan dan Zi Yan adalah pengingat bahwa dunia Battle Through The Heavens penuh dengan kejutan dan intrik yang membuat pembaca terpikat. Momen ini tidak hanya memperlihatkan sisi emosional para karakter, tetapi juga memperkaya dinamika cerita secara keseluruhan.

Jadi, bagaimana menurutmu? Apakah momen ini cukup membuatmu penasaran untuk kembali membaca novel ini? Atau malah membuatmu ingin menyaksikan versi animasinya?




Post a Comment

0 Comments